Lantas? Apa hubungannya nge-backup data sama ikan?
Eh iya, jadi gini, ternyata saya menemukan banyak sekali kenangan-kenangan masa lalu yang tertinggal di harddisk yang lama. Termasuk foto dan video kenangan bersama
Ini buktinya.
(Oh ya, jangan ditiru, tanknya kebetulan saja seukuran dengan lemari kayu saya. Jadi saya tempatkan diatas untuk menghemat space kamar. Kalau bocor -- ah sudahlah).
Sebelumnya saya sempat memelihara ikan tetra yang saya paksa hidup di aquascape yang sudah susah payah saya buat. Aquascape tersebut tidak berjalan lama karena tanamannya seakan hidup enggan mati tak mau.
Katanya, tanaman di aquascape butuh suhu yang rendah, sekitar 26 derajat celcius. Lalu saya pasang kipas angin tepat di atas aquarium, tanamannya hidup, tapi ikannya malah ‘panuan’ (whitespot).
Banyak lagi masalah-masalah lain yang membuat saya menyerah main aquascape. Tidak kapok melihara ikan, saya coba melihara ikan discus yang konon katanya perawatannya lebih sulit. Tapi saya penasaran, ikan ini cantik, akhirnya saya coba beli walaupun mahal.
[Video] (red melon , pigeon checkerboard)
Sekarang mereka sudah tiada, sudah menjadi milik orang. Dulu terpaksa saya jual karena kudu berangkat PKL, takut ga sempat ngurus. Sekarang saya pengen melihara lagi, hehe. Barangkali teman-teman ada yang berniat juga.
Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan sebelum memelihara ikan bulat ini, berikut saya uraikan berdasarkan pengalaman saya yang apa adanya.
Ikan Discus – Symphysodon Discus
Ikan discus atau dikenal dengan nama latin symphysodon merupakan ikan yang hidup di air tawar, masih termasuk keluarga Cichlid (baca: siklit), habitat aslinya di kawasan sungai Amazon.Kenapa bisa sampai ke Indonesia ya? Wahiya juga yaa. Dulu ikan ini saya bawa dari pedagang di Bogor, terus saya pelihara di aquarium kamar kost.
Ciri-Ciri Ikan Discus
Ciri-cirinya, bulat, cantik. Ada banyak warna untuk ikan discus, merah, biru, hijau, orange, ungu, udah kayak pelangi. Namun ada satu jenis discus yang paling saya senangi, yaitu Heckel Discus, memiliki garis 3 hitam vertikal di kepala, badan, dan ekor.Heckel Discus tergolong jenis discus yang turunannya masih alami, asli dari Amazon sehingga harganya relatif mahal, dan di Indonesia masih sedikit sekali yang jual. Sementara jenis ikan discus yang lain adalah hasil dari mutasi genetika, harganya pun bersaing, sekitar 90 ribuan untuk ukuran 2.5 inch.
Makanan Ikan Discus
Di habitat aslinya, ikan discus pemakan segalanya, hidup normal seperti ikan-ikan yang lainnya. Jika dipelihara di aquarium, kita bisa memberi makan ikan discus dengan pakan alami maupun buatan. Namun saya lebih senang memberi makan dengan pelet bermerk Tetrabits, lumayan mahal.Tetrabits sudah dikemas sedemikian rupa dari segi komposisinya, berbentuk granule kecil sehingga cocok untuk mulut ikan discus yang kecil. Biasanya, ikan discus yang sudah terbiasa dengan pelet, harganya lebih mahal, karena biasanya pedagang sering menggunakan FWB (freeze blood worm) cacing darah merah beku.
Kekurangannya, pakan ikan FWB ini harus disimpan dikulkas, agar tetap membeku sehingga tidak busuk. Baunya menyengat sekali, serius. Selain itu fwb juga lebih mengotori air aquarium dibanding menggunakan pelet tetrabits.
Ukuran Tank Aquarium untuk Ikan Discus
Ikan discus lebih baik jika dipelihara di tank ukuran besar, karena ikan ini suka berkelompok, mondar mandir kanan kiri. Tidak baik jika memelihara ikan discus di tank ukuran nano. Maka sebenarnya praktek yang saya lakukan tidak tepat.Lebih dianjurkan memelihara ikan discus dengan ukuran yang sama, karena suka ngebuli yang lain yang lebih lemah. Lebih baik juga jika ekosistem di dalam aquarium benar-benar mengikuti habitat aslinya.
Sehingga banyak yang memelihara ikan discus di tank kosong atau tank dengan style hardscakpe. Jika seperti ini berarti kita tidak perlu pusing dengan tumbuhan di dalamnya, fokusnya adalah kualitas air dan perputaran oksigen di dalamnya.
Kebutuhan Air Ikan Discus
Kualitas air sangat berpengaruh terhadap kelakuan ikan discus. Salah dikit, ikan discus bisa bengong alias ga mau makan. Hal ini seringkali saya alami. Ikan discus membutuhkan air yang ber pH rendah, sekitar 6.5. Kebersihan air juga sangat penting, kita harus sering nyifon dinding2 aquarium. Gunakan filter aquarium yang berkualitas dan daya serap kotorannya ampuh.Kadang, kemampuan arang aktif di filter sering jenuh, sehingga harus rutin dibersihkan. Tidak dianjurkan menggunakan air pam, jika terpaksa, maka kita harus mengendapkan air tersebut selama seharian, biasanya begitu.
Yah, itulah sedikit seputar ikan discus yang sempat saya pelihara. Semoga kesampean untuk melihara lagi. Aamiin.
0 comments:
Post a Comment
Berkomentarlah dengan bijak